Tuesday, August 23, 2016

Cara Menghitung Keuntungan dan Bagaimana Penyusunan Laporan Usaha

Setelah menentukan jenis usaha yang akan anda jalankan jangan lupa untuk menghitung besaran biaya yang akan anda keluarkan dan berapa besar keuntungan yang akan anda peroleh. ada dua hal pokok yang perlu anda perhatikan dalam menghitung laba-rugi, yakni beban dan pendapatan.
1. Pendapatan. Yaitu pertambahan nilai aktiva yang membuat modal menjadi bertambah. Pendapatan terdiri atas dua jenis, yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha diperoleh perusahaan dari kegiatan utama perusahaan tersebut, misalnya pendapatan penjualan, baik produk maupun jasa. Sementara itu, pendapatan di luar usaha peroleh perusahaan dari kegiatan di luar usaha perusahaan, misalnya pendapatan sewa atau bunga.
2. Beban. Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil ekonomis. Pengeluaran biaya menyebabkan modal menjadi berkurang. Beban terdiri atas dua macam, yaitu beban usaha dan beban di luar usaha. Beban usaha, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai seluruh kegiatan utama perusahaan, antara beban listrik, beban telepon, beban gaji, beban administrasi, dan beban transportasi. Beban di luar usaha adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan guna membiayai kegiatan-kegiatan di luar kegiatan utama, misalnya beban bunga.
Adapun langkah-langkah menghitung keuntungan usaha Anda adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi setiap item biaya produksi
Dalam tahapan ini Anda harus mampi menenali biaya-biaya produksi dengan terperinci dan menghitung catatan biaya dari tiap alur selama proses produksi.
Beberapa jenis biaya produksi yaitu:
– Biaya tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung pada besar kecilnya kapasitas produksi. Contohnya biaya gaji karyawan, biaya sewa gedung dan biaya penyusutan.
– Biaya Variabel (Variable Cost)
Pengertian biaya secara luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang untuk mencapai suatu tujuan.
2. Menyusun Laporan Laba Rugi
Unsur dalam menyusun laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Secara sederhata formula untuk menghitung laba rugi adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
3. Menghitung Semua Biaya Pembentuk Harga Pokok Penjualan
Dalam menentukan harga jual yang pantas, pengusaha harus mengetahui harga pokok, yaitu biaya untuk mendapatkan barang itu. Biaya itu ditambah dengan biaya lain-lain serta keuntungan yang diharapkan, maka keluarlah harga jual. Pendekatan harga pokok produksi macam ini mengacu pada harga pokok penjualan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.
Pada dasarnya harga pokok penjualan adalah hasil perhitungan seluruh biaya yang anda keluarkan dalam proses produksi hingga sampai ke gudang atau hingga menjadi berstatus persediaan. Untuk usaha dagang, maka harga pokok penjualan adalah akumulasi semua biaya yang harus anda keluarkan
4. Identifikasi Saldo Persedian Awal dengan Saldo Persedian Akhir
Dalam tahapan saldo awal ini anda perlu menghitung saldo awal persediaan bahan baku. saldo awal persediaan bahan baku merupakan total nilai persediaan bahan baku di awal periode yang dihitung (awal bulan untuk bulanan dan awal tahun untuk tahunan). Saldo awal periode yang dihitung sama dengan saldo akhir periode sebelumnya yang secara global, anda bisa dilihat di Neraca, sedangkan per jenis bahan baku bisa dilihat di buku persediaan (inventory ledger) dan kartu stock. Cakupan “bahan baku” dalam hal ini termasuk: bahan penolong/pembantu/apapun namanya.
5. Menghitung Penjualan Bersih
Tahapan berikutnya dalam menghitung keuntungan usaha yaitu menghitung penjualan bersih. Penjualan didalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan.
Penjualan bersih merupakan hasil Penjualan bruto atau kotor sesudah dikurangi dengan berbagai potongan serta pengurangan lainnya yaitu total pendapatan penjualan dikurangi faktor-faktor pengurang seperti retur, komisi dan diskon.
Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
penjualan kotor
retur penjualan
potongan penjualan
penjualan bersih.
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan
Data-data perhitungan di atas akan membantu Anda melihat dengan lebih jelas seberapa besarkan keuntungan yang diraih usaha Anda, apakah untung atau rugi.

Cara menyusun laporan laba rugi yang benar

Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi atau income statements merupakan suatu bagian dari laporan keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu yang terdiri dari ihtisar pendapatan dan beban sehingga menghasilkan laba atau rugi.  

Contoh Laporan Laba Rugi

Berikut ini contoh sederhana dari laporan laba rugi perusahaan :

klik gambar untuk memperbesar


Adapun penyusunan Laporan Laba Rugi Perusahaan memiliki tujuan seperti berikut:
·                     Untuk mengetahui besar kecilnya pajak yang akan ditanggung
·                     Untuk mengevaluasi serta menge-check histori dari perolehan laba dari waktu ke waktu
·                     Mengecek efektivitas dan efisiensi usaha berdasar pada nilai biaya usaha
Demikian artikel mengenai Laporan laba Rugi perusahaan yang bisa saya jabarkan, sudah pasti banyak sekali kekurangan tulisan ini. meski demikian saya berharap artikel ini bermanfaat. terima kasih

METODE PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

1. Metode Perhitungan Harga Pokok Penjualan pada Perusahaan Dagang
HPP = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir



2. Metode Perhitungan Harga Pokok Penjualan pada Perusahaan Manufaktur
HPP =
Persediaan Awal Bahan Baku  + Pembelian – Persediaan Akhir
(Jumlah Pemakaian Bahan Baku)
+
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct labour)
+
Biaya Overhead Langsung (Direct Overhead)
+
(Saldo Persediaan Dalam Proses awal - Saldo Persediaan Dalam Proses Akhir)
+
(Saldo Persediaan Barang Jadi awal - Saldo Persediaan Barang Jadi Akhir)


Share:

0 comments:

Post a Comment