Wednesday, August 24, 2016

Fase-Fase Perkembangan Bahasa Anak



Menurut M. Schaerlaekens fase-fase perkembangan bahasa anak terbagi ke dalam empat periode yang berkaitan dengan perkembangan umur anak :




a) Periode Prelingual (usia 0-1 tahun)
Disebut dengan periode prelingual karena anak belum dapat mengucapkan 'bahasa ucapan' seperti yang diucapkan orang dewasa, dalam arti belum mengikuti aturan-aturan bahasa yang
berlaku. Namun perkembangan 'menghasilkan' bunyi-bunyi itu sudah mulai pada minggu-minggu sejak kelahirannya.
Perkembangan tersebut menurut Chaer melalui tahap-tahap sebagai berikut: (1). Bunyi resonansi, (2). Bunyi berdekut, (3). Bunyi berleter, (4). Bunyi berleter ulang, (5). Bunyi vokabel.

b) Periode Lingual Dini (usia 1-2,5 tahun)
Pada periode ini anak mulai mengucapkan perkataannya yang pertama, meskipun belum lengkap. Misalnya: atit (sakit), agi (lagi), dan seterusnya. Pada masa ini beberapa kombinasi huruf masih terlalu sukar diucapkan, juga beberapa huruf masih sukar diucapkan, seperti: r, s, k, j, dan t. Pertambahan kemahiran berbahasa pada periode ini sangat cepat dan dapat dibagi dalam tiga periode, yaitu: (a). Periode kalimat satu kata (holophrare), (b). Periode kalimat dua kata, (c). Periode kalimat lebih dari dua kata (more word sentence).

c) Periode Diferensiasi (usia 2,5- 5 tahun)
Yang menyolok pada periode ini ialah ketrampilan anak dalammengadakan diferensiasi dalam penggunaan kata-kata dan kalimatkalimat.

d) Periode Menjelang Sekolah (sesudah usia 5 tahun)

Menurut Chaer, yang dimaksud dengan menjelang sekolah di sini adalah menjelang anak masuk sekolah dasar; yaitu pada waktu mereka berusia antara lima sampai enam tahun. Pendidikan di TK, apalagi kelompok bermain (play group) belum dapat dianggap sebagai sekolah, sebab sifatnya hanya menolong anak untuk siap memasuki pendidikan dasar.

No comments:

Post a Comment